BMPTKKI Mengadakan Workshop Jurnal, Publikasi Ilmiah, dan Tata Kelola Prodi Berbasis IAPS 4.0
(15/11) Keberadaan Perguruan Tinggi yang Akreditasi unggul adalah harapan semua Perguruan tinggi. Sehubungan dengan telah diluncurkannya Instrumen Akreditasi Program Studi Berbasis Outcome (APS 4.0), sesuai dengan Permenristekdikti No. 32/2016 yang relevan dengan pengembangan sektor pendidikan tinggi di Indonesia dan mengikuti perkembangan global. Maka sejak 1 April 2019, seluruh perguruan tinggi di Indonesia sudah menggunakan acuan yang baru ini bilamana akan mengajukan borang akreditasi prodinya. Demikian juga keberadaan jurnal yang terakreditasi nasional atau bahkan terindeks di internasional akan menambah nilai lebih sebuah perguruan tinggi.
Maka, Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTTKI) berinisiatif untuk menyelenggarakan Workshop. Workshop ini membahas tentang Jurnal, Publikasi Ilmiah, dan Tata Kelola Prodi Berbasis IAPS 4.0. Ini adalah workshop pertama yang diadakan oleh BMPTKKI sejak berdirinya di awal tahun ini. Workshop ini dipimpin oleh Dr. Harianto GP, D.Th. (Ketua STT Excelsius dan Ketua Bidang Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI) didampingi oleh tim yaitu: Dr. Aryene Christi, Silci Arisanti, S.Th., dan Alvin B. Kristian, S.Th. dari STT Excelsius serta Vitta Uli Panjaitan, S.Ak. (admin BMPTKKI Pusat). Di bulan November ini, Workshop hanya diadakan di 3 (tiga) kota besar di Indonesia, yakni: Surabaya, Yogyakarta, dan Medan.
Di Surabaya, workshop diadakan di Hotel Narita pada tanggal 06-07 November 2019. Peserta kegiatan workshop di Surabaya adalah perwakilan dari Perguruan Tinggi Kristen yang ada di daerah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Total peserta yang hadir dalam 2 hari tersebut sebanyak 91 orang. Workshop dibuka oleh Dr. Drs. Phanny Tandy Kakauhe, M.A., M.Sc., M.Th. selaku Ketua Bidang Hubungan Nasional dan Internasional BMPTTKI mewakili Ketua Umum BMPTTKKI Dr. Erastus Sabdono. Narasumber dalam workshop ini adalah: (1) Sylvia Soeherman, Ph.D. (Wakil Ketua Bidang Akademik STT SAAT dan Koordinator Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI), (2) Farida Lanawati, M.Sc. (Ketua LPMI Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), (3) Harls Evan R. Siahaan, M.Th. (Managing Editor Jurnal Kurios), (4) Dr. Harianto GP, D.Th. (Ketua STT Excelsius dan Ketua Bidang Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI), (5) Prof. Riyanarto Sarno (ITS Surabaya), (6) Dessy Harisanty, S.Sos., M.A. (Koordinator Jurnal PPJPI Unair Surabaya).
Sedangkan di Yogyakarta, lokasi workshop bertempat di Hotel Taman Eden 1. Kegiatan yang diadakan pada 11-12 November 2019 ini dihadiri oleh 72 peserta dari wilayah Daerah Istimewah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Workshop ini dibuka oleh Dr. Nasokhili Giawa, M.Th. selaku Sekretaris I BMPTKKI mewakili Ketua Umum BMPTTKI Dr. Erastus Sabdono. Narasumber dalam workshop ini adalah: (1) Dr. Nasokhili Giawa, M.Th. (Sekretaris I BMPTKKI), (2) Dr. Anwar Efendi dan Prof. Burhan Nurgiyantoro (Tim Jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta), (3) Dr. Harianto GP, D.Th. (Ketua STT Excelsius dan Ketua Bidang Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI), serta (4) Tim Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Di Medan, workshop diselenggarakan pada 14-15 November 2019 di Hotel Cordela dan dihadiri oleh 100 peserta dari Wilayah Pulau Sumatra dan sekitarnya. Kegiatan dibuka oleh Dr. Harianto GP, D.Th. selaku Ketua Bidang Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI mewakili Ketua Umum BMPTTKI Dr. Erastus Sabdono. Narasumber dalam workshop yang terakhir di bulan November ini adalah: (1) Dr. Harianto GP, D.Th. (Ketua STT Excelsius dan Ketua Bidang Peningkatan Mutu Dosen BMPTKKI), (2) Dr. Emanuel Kristijadi, M.M. (Wakil Rektor Bidang Akademik STIE Perbanas Surabaya), (3) Prof. Riyanarto Sarno (ITS Surabaya), (4) Prof. Burhan Nurgiyantoro (Jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta), serta (5) Harls Evan R. Siahaan, M.Th. (Managing Editor Jurnal Kurios).
Diadakannya Workshop ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pengelola perguruan tinggi Kristen di berbagai wilayah Indonesia untuk belajar dan pada akhirnya dapat menerapkan pendidikan yang berkualitas di Perguruan Tingginya masing-masing. []
REPOSITORY